Jumat, 05 Desember 2008

Unita (Persatuan)


Unity


(Persatuan)



Sejarah




T

he Unity School of Christianity (Sekolah Kristen Persatuan) didirikan oleh Charles dan Myrtle Fillmore. Charles Sherlock Fillmore lahir dekat St. Cloud, Minnesota pada tahun 1854. Ia menikah dengan Mary Caroline Page (atau Myrtle) pada 1881. Tahun-tahun awal pernikahan mereka tercatat banyak masalah keuangan yang tidak stabil sampai mereka mendirikan sebuah kantor real estate sederhana di Kansas City, Missouri. Keluarga Myrtle mempunyai latar belakang penyakit TBC dan ia sendiri pada akhirnya terserang penyakit yang menakutkan itu. Ia juga mengidap malaria dan oleh dokternya diberitahukan hanya akan hidup 6 bulan lagi.



Pada tahun 1886, keluarga Fillmore pergi ke sebuah ceramah yang merubah kehidupan mereka secara dramatis. Pembicaranya, E.B. Weeks, berkata kepada pendengarnya pada malam itu, "Aku adalah seorang anak Allah dan karena itu aku tidak mewarisi penyakit". Myrtle percaya pernyataan itu dan terus menceritakannya berulang-ulang. Akhirnya ia sembuh.



Awalnya Charles menolak menerima teknik baru isterinya itu, tetapi ia ingin menyelidikinya, bersama dengan agama-agama lainnya. Setelah melakukan studi yang luas atas ilmu pengetahuan pikiran dan agama-agama Timur, termasuk Hinduisme dan Budhisme, ia memutuskan untuk mencoba teknik meditasi isterinya. Setelah terus melakukan meditasi, kakinya yang lemah sembuh, dan ia menggabungkan diri dengan Myrtle untuk mendirikan sebuah sistim religius baru, yang selanjutnya disebut Unity School of Christianity (USC).



Dengan mencontoh banyak dari Christian Science (CS) dan New Thought (sebuah gerakan penyembuhan metafisikal pada abad ke-19 yang dikembangkan dari sistim penyembuh mental, Phineas Quimby), keluarga Fillmore menambahkan penafsiran mereka sendiri, termasuk konsep reinkarnasi Timur, dan mempresentasikan pengajaran mereka pertama kali kepada masyarakat Missouri, dan kemudian kepada dunia. Di bawah tekanan pendiri CS, Mary Baker Eddy, Fillmore menghentikan istilah-istilah yang umum dipakai CS.



Mereka benar-benar menikmati hubungan yang lama dengan gerakan New Thought, namun akhirnya mereka memilih status independen sebagai sebuah gerakan religius yang tidak berafiliasi dengan agama manapun. Gerakan ini pernah menggunakan beberapa nama, Modern Thought (1889), Christian Science Thought (1890), dan Thought (1891), dan akhirnya memakai nama Unity pada 1895.



Myrtle Fillmore meninggal pada 1931, kemudian Charles menikah dengan Cora Dedrick, sekretaris pribadinya. Charles Fillmore meninggal pada 1948. Kepemimpinan Unity diambil alih oleh dua putera Fillmore, Lowell dan Rickert, dan sesudah itu mengalami suatu perkembangan yang cepat. Kini, Unity mempunyai kira-kira 2 juta pengikut di seluruh dunia, dengan kantor pusatnya di Unity Village, di Lee's Summit, Missouri, di pinggir kota Kansas City.



Kepercayaan Unity




U

nity menyatakan bahwa keyakinan dan sistim kepercayaan adalah tidak penting. Yang penting adalah sistim Unity berhasil, walaupun praktisinya tidak percaya dengan semua yang diajarkan oleh Charles dan Myrtle Fillmore. Namun demikian, dalam praktek yang sebenarnya, Unity adalah sebuah sistim religius yang keras dengan kepercayaan yang tegas dimana akhirnya para anggota lama menjadi penganut.



Selama 30 tahun sebelum Charles Fillmore menyusun sebuah pernyataan iman yang dikualifikasi sebagai berikut: "Dengan ini kami mengingatkan bahwa kami tidak akan terikat dengan pernyataan tentatif atas apa yang diyakini oleh Unity ini. Kami dapat berubah pikiran sewaktu-waktu atas beberapa pernyataan sebelumnya, dan bila kami melakukannya, kami bebas untuk membuat suatu pernyataan baru" (James Dillet Freeman, What Is Unity?, Lee's Summit, Missouri, t.t., hal. 5).



Pernyataan Fillmore bertentangan dengan pernyataan tegas berulang kali dari Alkitab bahwa kepercayaan seseorang itu penting. "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya" (Yoh. 3: 36; lihat juga Ibr. 11: 6 [Untuk dokumentasi yang lebih mendalam mengapa kepercayaan yang benar itu vital bagi iman Kristen, lihat buku kami, Answers to Tough Questions, hal. 149-151]).



Dasar pandangan duniawi Unity adalah berasal dari gnostikisme. Gnostikisme adalah sebuah istilah theologi yang merujuk kepada suatu sistim kepercayaan yang secara kualitatif memisahkan rohani dari jasmani. Ia juga percaya pengetahuan adalah rahasia dan hanya dapat diperoleh oleh sedikit yang terpilih. Secara umum gnostik percaya bahwa yang rohani adalah baik, sedangkan yang jasmani adalah tidak baik. CS, bidat gnostik yang lain, melangkah lebih jauh lagi dengan mengatakan bahwa dunia jasmani sebenarnya tidak ada!



Menurut gnostikisme, Allah adalah impersonal dan tujuan akhir seseorang adalah untuk mencapai kesatuan dengan Allah impersonal ini. Gnostik memandang Yesus Kristus sebagai seorang manusia yang memiliki, dalam beberapa hal besar, pernyataan atau kehadiran Allah. Bagi mereka, Yesus merujuk kepada manusia dan Kristus merujuk pada pengaruh illahi. Daripada menyetujui Alkitab yang menyatakan Yesus adalah Kristus (I Yoh. 5: 1), gnostik, termasuk Unity, memisahkan Yesus dari sang Kristus.




U

nity tidak begitu tertarik dengan theologi seperti ketertarikan mereka dengan kemakmuran dan kebahagiaan. Sebuah penelitian literatur Unity akan jelas menunjukkan bahwa penekanannya adalah kepada kebahagiaan jasmani dan duniawi, bukan kebahagiaan rohani.



Alkitab


"Kami percaya bahwa Firman Allah adalah pikiran Allah yang dinyatakan dalam gagasan kreatif dan bahwa gagasan ini adalah sifat-sifat asli dari seluruh entitas abadi alam semesta ini, yang terlihat dan yang tak terlihat. Tulisan pasal pertama dalam Injil Yohanes adalah gagasan Allah tentang Kristus yang melahirkan Yesus, sang manusia sempurna. Kami percaya Alkitab adalah tanda penghargaan manusia yang hidup di dalam suatu ukuran dengan melihat Tulisan illahi, tetapi bahwa tulisan mereka tidak harus diterima sebagai hal yang final" (Pernyataan Iman Unity, bagian 27).



Alkitab bersaksi sebagai fakta bahwa Allahlah penulis aslinya, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah …" (II Tim. 3: 16), "… sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi - dan memang sungguh-sungguh demikian - sebagai firman Allah" (I Tes. 2: 13).



Allah



Doktrin Allah dalam Unity serupa dengan CS dan bidat-bidat gnostik lainnya. Unity menganut kepercayaan bahwa Allah adalah impersonal daripada mempercayai Pencipta yang berpribadi dan tak terbatas yang disebutkan dalam Alkitab.



Hal ini dengan mudah dilihat dalam sebuah pernyataan Myrtle Fillmore. "Meskipun bagi kita semua Allah itu pribadi adanya, apakah laki-laki ataupun wanita, tetapi Dia adalah Prinsip" (Myrtle Fillmore, How to Let God Help You, 1956, hal. 25). Metaphysical Dictionary, sebuah karya Charles Fillmore menyatakan, "Bapa adalah Prinsip, Putera adalah Prinsip yang diwujudkan dalam rencana kreatif, Roh Kudus adalah kuasa pelaksana dari Bapa dan Putera yang melaksanakan rencana kreatif itu" (Metaphysical Bible Dictionary, hal. 629). Salah satu terbitan Unity menyatakan, "Allah adalah semua dan semua itu adalah Allah" (Unity, Agustus 1975, hal. 40).



Fillmore juga mengatakan, "Allah itu bukan kasih … Allah tidak mengasihi seseorang atau apapun. Allah adalah kasih di dalam setiap orang atau segalanya. Allah adalah kasih … Allah tidak menggunakan sifat-sifatNya kecuali melalui kesadaran yang ada di dalam dari alam semesta dan manusia" (Jesus Christ Heals, Unity School of Christianity, 1944, hal. 31-32).



Fillmore dan para penulis Unity lainnya kebingungan atas sifat-sifat Allah dengan diri Allah sendiri. Allah lebih dari sekedar sifat-sifatNya seperti kasih. Dia adalah pribadi (Kel. 3: 14). Dia tidak bisa disamakan dengan 'segala sesuatu' yang impersonal, karena Dia memiliki suatu keberadaan yang terpisah dari ciptaan (Yes. 44: 1-28; Rom.1: 18-25). Unity akan menolak posisi Dia yang sebenarnya sebagai pencipta, pemelihara, dan Tuhan atas semesta ini.



Yesus Kristus


"Alkitab mengatakan bahwa Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga mengaruniakan anak tunggalNya, tetapi Alkitab disini bukan mengacu kepada Yesus dari Nazareth, orang luar itu; ia mengacu kepada Kristus, identitas rohani Yesus, yang dinyatakan setiap saat, dan dilahirkan dengandiri luarnya, sampai bahkan tubuh dagingnya juga diangkat, dimurnikan, dirohanikan, dan ditebus, sehingga ia menjadi Yesus Kristus, firman yang menjadi manusia.


"Dan kita harus mengikuti keadaan sempurna ini dan menjadi seperti Dia, karena kita semua adalah Kristus, anak tunggal yang diperanakkan.. Melalui Yesus Kristus, Penebus dan teladan kita, kita dapat memperanakkan Kristus di antara kita, diri yang sejati dari segala yang sempurna, seperti yang diperintahkan Yesus Kristus kepada para pengikutNya" (Unity, Vol. 57, No. 5, 464, dan Vol. 72, No. 2, hal. 8).



Namun Alkitab menyatakan, "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? …" (I Yoh. 2: 22). Yesus disebut Kristus sejak kelahiranNya (Luk. 2: 11, 26). Satu-satunya jalan seseorang dapat dilahirkan di dalam Tuhan adalah dengan percaya bahwa Yesus adalah sang Kristus (I. Yoh. 5: 1).




U

nity mengajarkan bahwa di antara kita semua terdapat suatu "Kristus di dalamnya", disamakan dengan yang sempurna, suatu kesadaran illahi (Elizabeth Sand Turner, What Unity Teaches, Lee's Summit, Missouri, t.t., hal. 9). Kita semua mampu untuk mencapai "Kristus yang di dalam", kesadaran dan kesempurnaan illahi itu.



Perjanjian Baru mempertahankan bahwa Yesus berbeda dengan kita berdasarkan kenyataan bahwa Dia adalah Allah karena sifat dasarNya: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (Yoh. 1: 1). Yesus Kristus adalah Anak Allah yang unik (Yoh. 1: 14). Tak seorangpun dapat menjadi Anak Allah karena Yesus Kristus adalah Anak Allah (Yoh. 5: 18-23). Ia sendiri adalah "gambar Allah yang tidak kelihatan" (Kol. 1: 15), "cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah" (Ibr. 1: 3).



Keselamatan



Keselamatan bagi Unity adalah tidak penting: "Tidak ada dosa, penyakit atau kematian" (Unity, Vol. 47, No. 5, hal. 403). Tidak perlu kematian Kristus di atas kayu salib untuk menghapuskan dosa. Unity mengatakan tentang penebusan Kristus, "Penebusan adalah penyatuan manusia dengan Allah Bapa, di dalam Kristus. Dengan menyatakan hal itu dalam istilah akal pikiran, kita harus mengatakan bahwa Penebusan (atonement) adalah At-one-ment atau persetujuan rekonsiliasi antara akal manusia dengan Akal-pikran Illahi melalui kemahasadaran akal-pikiran Kristus" (What Practical Christianity Stands For, hal. 5).



Lagi-lagi kita melihat Unity bertentangan langsung dengan Alkitab yang menyatakan dosa adalah suatu kenyataan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Rom. 3: 23). Selanjutnya, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rom. 6: 23). Jika seseorang tidak datang kepada Yesus untuk keselamatan, ia akan terhilang karena dosanya, "Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu" (Yoh. 8: 24).



Reinkarnasi



Pernyataan iman Unity menunjukkan bahwa mereka percaya keselamatan mencakup reinkarnasi. "Kami percaya bahwa perpisahan roh, jiwa dan tubuh yang disebabkan kematian, dihapuskan dengan kelahiran kembali roh dan jiwa yang sama dalam tubuh yang berbeda di dunia. Kami percaya pengulangan inkarnasi manusia merupakan suatu ketetapan karunia dari Bapa kita yang penuh kasih sampai akhir, dimana semua orang mempunyai kesempatan untuk mencapai kekekalan melalui regenerasi, seperti halnya dengan Yesus. Hal yang dapat diselewengkan ini jangan sampai diselewengkan" (Unity's Statement of Faith, Artikel 22).



Reinkarnasi mengajarkan bahwa dengan melewati banyak waktu kehidupan seseorang dapat membersihkan dirinya dari hutang semua dosanya. Namun Alkitab mengajarkan bahwa melalui Yesus Kristus kita dapat dibersihkan dari segala dosa kita sekaligus (I Yoh. 1: 8-10). Tujuan kematianNya di atas kayu salib adalah sebagai korban atas dosa-dosa kita (Kis. 3: 18-19).



Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat yang kita butuhkan, karena "Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamatNya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka" (Ibr. 7: 24-25). Kita memiliki janji Allah sendiri bahwa keselamatan kita telah dijamin melalui iman di dalam pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib (I Ptr. 1: 2-6).



Kekayaan



Ajaran pokok lainnya dari Unity adalah bahwa tak seorangpun perlu menjadi miskin. Charles Fillmore dalam bukunya, Prosperity (hal. 69), menodai Mazmur 23 dalam mengungkapkan kepercayaannya.



"Tuhan adalah bankir-ku, kreditku bagus.


Ia membaringkan aku di dalam kesadaran akan kemahadiran kelimpahan;


Ia memberikan aku kunci lemari besiNya.


Ia memulihkan imanku didalam kekayaanNya;


Ia menuntun aku di jalan kemakmuran oleh karena namaNya.


Sekalipun aku berjalan dalam kekelaman bayangan hutang,


aku tidak takut bahaya, sebab Engkau bersertaku;


Perak dan emasMu, itulah yang menghibur aku.


Engkau menyediakan jalan bagiku, di hadapan penagihku;


Engkau mengisi dompetku dengan berlebih; isinya sampai melimpah.


Kebajikan dan kelimpahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;


dan aku akan melakukan bisnis didalam nama Tuhan sepanjang masa".




Pesan dari Alkitab adalah berkenaan dengan urusan kekayaan rohani, bukan kekayaan materi kita. Sebagai orang Kristen, keinginan kita adalah diubah secara rohani dengan iman di dalam Yesus Kristus dan pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita. Keserakahan dan keegoisan diri yang ditunjukkan oleh syair Fillmore bertentangan langsung dengan kerendahan hati dan pemusatan kepada Tuhan seperti yang diajarkan Alkitab. Jika keinginan seseorang berpusat untuk melayani Tuhan dan menyatakan kasihNya kepada yang lain, kebutuhan materi orang itu akan diselesaikan dan kekayaan materi bahkan tidak akan menjadi masalah. Rasul Paulus mengatakan sebagai berikut:



Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala sesuatu dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku… Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Filipi 4: 11-13 & 19).



Kesimpulan




U

SC tidak punya hak untuk menggunakan nama Kristen untuk menggambarkan organisasinya, karena terbukti bukan Kristen. Sayangnya, banyak orang Kristen membaca terbitan Unity tidak menyadari bahwa mereka adalah bidat non-Kristen yang menyangkal keyakinan dasar kekristenan.



Dalam terbitan pertama yang dimulai oleh Fillmore, basis non-Kristen terungkap ketika mereka mengatakan, "Kami melihat kebaikan didalam semua agama dan kami ingin semua orang bebas untuk mencari Kebenaran bagi dirinya kemanapun ia akan menuju" (Modern Thought, 1889, hal. 42). Suatu perbedaan yang jelas, Yesus dari Nazareth berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh. 14: 6).



Sangat jelas bahwa Unity dan agama Kristen saling bertentangan dengan persoalan dasar yang tidak memungkinkan memasukkan Unity sebagai bagian dari agama Kristen.



Untuk keperluan intern STT-GRAPHE. Hak terjemahan Hasan Karman, S.H., M.M.


Dilarang memperbanyak tanpa seizin penerjemah dan STT-GRAPHE.

Tidak ada komentar:

Supported By

Share Link

IFB KJV Directory