Sabtu, 15 November 2008

Healing Epidemic - Peter Masters & John C. Whitcomb - kata pengantar


Kata Pengantar



Apakah kini Allah masih cukup berkuasa untuk menyembuhkan segala jenis penyakit jasmaniah atau bahkan membangkitkan dan memuliakan orang-orang yang telah mati? Tentu saja, karena Ia berkata, Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untukKu? (Yer. 32: 27). Tak ada satu pun orang Kristen yang akan menyangkal hal ini.


Allah yang luar biasa bukan sekedar memiliki kuasa, namun lebih dari itu. Ia juga mempunyai rencana dan rancangan bagi dunia dan umatNya. Suatu fakta yang sangat jelas, bahwa Kitab Suci mencatat Allah tidak selalu melakukan apa yang bisa dilakukanNya. Misalnya, Allah bisa membangkitkan dan mempermuliakan beberapa orang percaya yang sudah mati hari ini dan beberapa orang lagi pada minggu berikutnya, namun hal ini akan bertentangan dengan rancangan yang diwahyukanNya mengenai pemuliaan jasmaniah: Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatangannya (1 Kor. 15: 23). Karena itu, masalahnya bukan terletak pada kekurangan kuasaNya atau kekurangan iman kita, tetapi pada rancanganNya yang menghapuskan kemungkinan waktu pemuliaan orang-orang percaya (pada saat ini - penerjemah).


Ketika tragedi pribadi menghantam keluarga kami pada tahun 1960-an, saya sangat prihatin dengan cara Tuhan terhadap orang-orang percaya yang sakit dan sedang menghadapi kematian. Setelah hampir dua tahun menderita penyakit serius, isteri saya wafat, meninggalkan saya dengan empat anak. Banyak sekali doa sudah dipanjatkan untuknya dengan keyakinan besar bahwa Allah bisa membangkitkan dia dari pembaringan sakitnya. Dengan kasih karuniaNya, Ia menjawab doa tersebut dua kali. Namun kesembuhan tersebut bukanlah tanda-mujizat (seperti yang dilakukan Tuhan dan para rasulNya) yang berlangsung secara permanen.


Tahun-tahun berikutnya saya menyelidiki Kitab Suci dan menyimpulkan:


(1) Allah bisa melakukan segala sesuatu yang dikehendakilNya.


(2) Bahkan pada masa Alkitab pun, tanda-mujizat sangat jarang terjadi. Karena itu jelas sekali bahwa Allah tidak berkehendak menyembuhkan secara mujizat semua orang percaya yang membutuhkan pertolongan demikian.


(3) Menjelang akhir pelayanan mujizatnya yang luar biasa, rasul Paulus bahkan tidak bisa lagi menyembuhkan orang, karena itu bukan kehendak Allah.


(4) Rencana Allah untuk orang Kristen yang sakit berat bukanlah dengan pergi ke penyembuh-penyembuh iman, namun memanggil para penatua gereja lokal mereka sendiri untuk berdoa bagi mereka.


(5) Tuhan berjanji bahwa para rasul akan memulai pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada yang dilakukanNya, yaitu mengajar Injil yang benar tentang salib dan kebangkitan.


(6) Suatu saat nanti, ketika Kristus menyempurnakan maksud penebusan bagi umatNya melalui kebangkitan tubuh mereka, kebutuhan jasmaniah kita akan terpelihara secara sempurna dan permanen.


Karena kekacauan dan salah-paham yang meluas mengenai masalah yang amat penting ini, saya mempercayakan buku ini kepada anak-anak Allah dimanapun mereka berada. Hanya KebenaranNya saja yang dapat memerdekakan kita dari ketakutan dan kecemasan ketika kita menghadapi sakit dan penyakit.



John C. Whitcomb



Winona Lake, Indiana, Amerika Serikat. Penerjemah Hasan Karman



Tidak ada komentar:

Supported By

Share Link

IFB KJV Directory