Rabu, 26 November 2008

Balthazar Hubmaer

Sahabat Yang Menjadi Penganiaya


Balthazar Hubmaer dilahirkan di Friedburg, Bavaria, pada tahun 1480. Walau ia belajar filosofi dan theologi di bawah Eck, antagonis Martin Luther, ia memeluk pandangan-pandangan Luther pada tahun 1522. Ia berhubungan baik dengan Zwingli dan membantunya dalam debat akbar melawan Gereja Katolik pada tahun 1523. Sesudahnya mereka menjadi sahabat yang dekat sekali.


Hubmaer, karena ia seorang peneliti Alkitab dan pengkhotbah yang berani, akhirnya menyadari bahwa Reformasi di Zurich tidak kembali ke model zaman para Rasul. Secara perlahan namun pasti, ia percaya kepada pandangan kaum Anabaptis, yang menyebabkan keretakan hubungannya dengan Zwingli. Dia membangun sebuah gereja Anabaptis dan membaptiskan lebih dari 300 orang yang dulu mengikutinya. Dia suka berkhotbah di tempat terbuka dan populasi di sekitarnya mayoritas menjadi Baptis.


Popularitas pengkhotbah ini dan keefektifan khotbahnya menarik perhatian para Reformer dan gereja Katolik. Dalam waktu singkat ia ditangkap dan dilemparkan ke dalam penjara bawah tanah bersama lebih dari 20 orang. Ia mencoba memohon kepada Zwingli, sahabat lamanya, kepada Kaisar, dan kepada Konsili, tetapi tanpa hasil. Kesehatannya terus merosot, istrinya juga dipenjarakan, tidak ada makanan selain roti dan air yang tidak dapat dimakan karena bau busuk mayat yang sangat menyengat. Satu-satunya harapan hanyalah pada kematian atau penyangkalan iman. Zwingli dan beberapa lainnya mengunjunginya untuk membujuknya menyangkali imannya, dan dengan menggunakan alat rak (alat yang dipakai untuk penyiksaan) dan juga karena kondisinya yang lemah ia setuju menyangkal beberapa poin imannya.


Di hadapan jemaat yang besar, setelah Zwingli berkhotbah mengutuk bidat-bidat Anabaptis, Hubmaer naik ke mimbar dan mulai membacakan penyangkalan imannya dengan suara yang lemah dan gemetar. Sambil ia terhuyung-huyung di amimbar, tiba-tiba ia berdiri tegak dengan kekuatan yang Allah berikan, dan berteriak hingga memenuhi katedral itu, "Baptisan bayi tidak berasal dari Allah, dan orang harus dibaptis oleh iman dalam Kristus!". Jemaat menjadi ribut, beberapa syok dan ada yang berteriak mendukungnya hingga ruangan itu bergema. Hubmaer diseret kembali ke penjaranya, dan di sana sekali lagi ia menuliskan pengakuan imannya.


Pada 10 Maret 1528, ia dituntun kepada kematiannya dengan hati yang tertancap dalam kebenaran yang telah ia temukan dalam Kristus Yesus dan FirmanNya. Sambil istrinya memberikannya semangat agar kuat dan setia, ia dibawa ke tumpukan kayu kering. Ia ditelanjangi dan rambut serta jenggotnya dilumuri belerang dan bubuk mesiu. Ia masih tetap berdoa untuk pengampunan bagi algojonya, dan ia berdoa menyerahkan rohnya kepada Tuhan. Api ditebarkan dan ketika rambut dan jenggotnya mulai terbakar, ia berteriak, "Oh, Yesus! Yesus!". Tiga hari kemudian istrinya menyusulnya di Surga, setelah dieksekusi dengan ditenggelamkan di sungai Danube.

Tidak ada komentar:

Supported By

Share Link

IFB KJV Directory